Ditjen Hubdat-Polda Bali Koordinasikan Persiapan Jelang KTT G20

FOTO : Berlokasi di Polda Bali, Denpasar pada Jumat (29/07), Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno beserta jajaran membahas sejumlah hal seperti manajemen rekayasa lalu lintas dan juga kendaraan listrik yang akan dipakai melayani delegasi KTT G20.

Anugrah

Denpasar, HarianRakyat – Untuk mempersiapkan gelaran internasional KTT G20 yang akn digelar di Bali pada 15- 16 November 2022 mendatang, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melakukan rapat koordinasi dengan Polda Bali.

Berlokasi di Polda Bali, Denpasar pada Jumat (29/07), Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno beserta jajaran membahas sejumlah hal seperti manajemen rekayasa lalu lintas dan juga kendaraan listrik yang akan dipakai melayani delegasi KTT G20.

“Kita mau melihat bagaimana konsep kita dalam melaksanakan pengamanan dan rekayasa lalu lintas. Saya ingin mensinkronkan upaya kita menjalankan G20 berkaitan dengan masalah transportasi dan rekayasa lalu lintas. Pada dasarnya kami sudah siap tinggal mengoordinasikan dan kami juga butuh koordinasi terkait pelaksanaan TFG (tactical floor game) . Kami menyiapkan 30 bus listrik yang akan melayani 4 koridor untuk pelayanan bus listrik mulai dari bandara sampai ke Nusa Dua, dan ada beberapa lagi untuk mendukung pelaksanaan G20,” jelas Hendro.

Hendro berharap semua pekerjaan maupun pelaksanaan kesiapan G20 dapat dilakukan bersama- sama. “Tentu harapan kami tidak ada yang dapat kami kerjakan sendiri, semuanya secara koordinatif untuk mensuskseskan kegiatan G20. Kemarin saya sudah bicara dengan Balak Gubernur Bali terkait kegiatan ini dan beliau merespon dengan baik. Kemarin Bapak Menkomarves diinfokan akan mulai TFG sekitar September 2022 dan nanti akan kita lihat dapat disupport di mana,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Bali, Irjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra, menyatakan bahwa pihaknya juga akan menggelar operasi Puri Agung 2022 dan mengerahkan kurang lebih 6.744 personil.

“Tentunya ini di_back up_ juga oleh Mabes Polri. Obyek yang akan kita amankan keseluruhan ada 7 obyek pengamanan mulai dari bandara sepanjang rute yang akan kita lakukan pengamanan, kawasan Sawangan, kawasan GWK, Tahura Mangrove, dan Pulau Kura-kura. Ada 8 persimpangan di wilayah Bali yang perlu adanya rekayasa di sinilah kami membutuhkan bantuan dari Ditjen Hubdat bersama petugas lalu lintas kami menggelar personilnya di simpang tersebut,” ujar Kapolda Bali.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Lalu Lintas Jalan Cucu Mulyana menyatakan, “Kami akan lakukan koordinasi lebih lanjut karena berdasarkan survei kami terdeteksi ada 10 simpang. Karena anggota delegasi ada yang menginap di hotel di daerah Sanur sehingga simpang tersebut akan kita tambah 2 simpang yang akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Terkait ganjil genap akan dilakukan di 9 ruas jalan dan pembatasan angkutan jalan di 4 atau 5 ruas jalan,” ucap Cucu.

Selain itu Polda Bali juga akan menurunkan patroli dari Polair di sepanjang rute, khususnya di tol, mengingat di bawah tol ada kawasan perairan di kolong-kolong jalan tol. “Selain itu di kawasan Sawangan dan ITDC ada tempat penginapan, di sepanjang bibir pantai akan kami lakukan pengamanan dari Polair.
Kami berterima kasih juga kepada Dinas Perhubungan Bali karena telah memberikan fasilitas untuk mengkoneksikan CCTV sehingga dapat dimonitor di _command center_ kami. _Command Center_ kami sudah cukup lengkap dengan fitur yang sudah mendukung keamanan dengan tambahan fasilitas CCTV dari Dinas Perhubungan kita bisa mengambil mulai dari setiap pelabuhan, pintu-pintu masuk ke Bali, juga jalan raya yang menjadi rute delegasi. Kami didukung Mabes Polri khususnya di pintu-pintu masuk fasilitas CCTV yang ada dilengkapi dengan fitur FR atau _face recognition_ yang akan dikoneksikan dengan _command center_,” urai Kapolda Bali.

Melalui kesempatan yang sama, Direktur Angkutan Jalan, Suharto menguraikan bahwa terkait ketersediaan angkutan bus yang akan digunakan dalam G20 telah disediakan skenario khusus.

“Kemarin kami sudah skenariokan 30 armada bus listrik yang nantinya akan menjadi sarana mobilisasi. Memang ada sedikit kendala waktu tempuh, nanti kami akan diskusi  teknisnya. Kami juga mohon masukan terhadap 4 koridor yang kami siapkan. Headwaynya sekitar 5-10 menit. Sementara _charging station_ di SPKLU sudah disediakan di beberapa lokasi. 1 armada bus listrik memakan waktu kurang lebih 4 jam untuk pengisian daya,” jabar Suharto menguraikan poin-poin yang menjadi perhatian dalam persiapan kegiatan G20.

Dalam kegiatan ini hadir juga yaitu Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (TSDP) Junaidi serta Tenaga Ahli Menhub Bidang Komunikasi Media Massa Thontowi. 



www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers