PT Indofarma (Persero) Tbk mengimpor 230.00 vial atau dosis obat remdesivir dari India. Obat antivirus itu akan tiba di Indonesia dalam dua tahap pada Juli 2021 ini.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan, sebanyak 140.000 vial remdesivir akan tiba di Indonesia pada 11 Juli 2021. Kemudian sebanyak 90.000 vial akan tiba pada 15 Juli 2021 mendatang.
"Sehingga secara keseluruhan pada bulan ini akan mendapat sekitar 230.000 vial," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (7/7/2021).
Arief menjelaskan, remdesivir merupakan jenis obat yang penggunaannya menggunakan infus, sehingga tidak diedarkan di pasaran melainkan hanya tersedia di rumah sakit.
"Satu vile itu sama dengan satu injeksi, ini dicampur dengan infus, jadi memang ini tidak bisa diperoleh di apotek. Ini hanya tersedia di rumah sakit," jelas Arief dikutip Kompas.com.
Seperti diketahui, remdesivir baru-baru ini mendapat izin penggunaan dalam keadaan darurat atau emergency use authorization (EUA) obat-obatan untuk pasien Covid-19 di Indonesia dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Remdesivir juga merupakan salah satu obat yang sudah masuk ke dalam standart of care Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Mengingat obat remdesivir mendapat persetujuan EUA atau penggunaan obat Covid-19 darurat, maka penggunaannya tidak bisa sembarangan diberikan ke semua pasien Covid-19.
Obat remdesivir hanya ditujukan untuk pengobatan pasien penyakit Covid-19 yang telah terkonfirmasi oleh laboratorium. Utamanya untuk orang dewasa atau remaja (berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kilogram) yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi parah.