Hadi Siswo

Jakarta, HARIANRAKYAT --  Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina berhasil meraih penghargaan Fortune Indonesia Change The World 2022.

Program DEB dinilai memiliki nilai tambah bagi masyarakat di pedesaan dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian mereka. Program ini juga dinilai inovatif dalam mendukung aktivitas bisnis dan berhasil memecahkan masalah sosial, perubahan iklim, krisis kesehatan, kesetaraan gender dan ras, minimnya peluang ekonomi dan isu sosial lainnya.

Saat ini, DEB Pertamina memiliki 47 program yang terdiri dari 29 program pembangkit listrik tenaga surya, 11 program pemanfaatan gas methana dan biogas, 4 program pemanfaatan aliran air, 2 program biodiesel yang di  konversi dari limbah rumah tangga dan 1 program listrik yang dihasilkan dari energi hybrid antara tenaga surya dan angin.

47 program yang berjalan tersebut berdampak positif pada 2.750 Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat dan menyumbang pengurangan karbon sebesar 565.855 tonCo²eq/tahun. Program DEB ini bahkan telah memberikan multiplier effect melalui peningkatan ekonomi masyarakat mencapai Rp 1,8 Miliar / tahun.

Dijelaskan oleh Vice President CSR  & SMEPP Pertamina, Fajriyah Usman bahwa DEB ini adalah program yang dapat memberikan akses energi baru terbarukan (EBT) sebagai salah satu solusi atas tantangan kebutuhan energi masyarakat yang semakin meningkat. “Dalam pelaksanaannya, Pertamina berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, karena Pertamina percaya energi yang bersih dan mudah di akses akan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian berkelanjutan sesuai komitmen aspek Environmental, Social, & Governance (ESG) Pertamina serta sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), dan target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat” ungkapnya.

Dilansir dari rilis Fortune Indonesia Change The World, Untuk pertama kalinya, Majalah Fortune Indonesia merilis Fortune Indonesia Change The World. Perusahaan yang terpilih dinilai memiliki program yang membawa tujuan positif, mampu memberikan dampak baik dan membuka kesempatan baru tidak hanya bagi perusahaan, tapi juga masyarakat, karyawan, lingkungan juga kinerja perusahaan.

Sudah menjadi hal yang umum bahwa keuntungan adalah hal utama bisnis bagi perusahaan untuk bertahan. Keseimbangan antara ketiganya disebut Triple Bottom Line (People, Planet and Profit) yang diciptakan oleh bisnis berkelanjutan asal Inggris, John Elkington.

“Tapi semua itu masih lebih bermanfaat ketimbang perusahaan tidak berbuat apa-apa bagi masyarakat atau Bumi, tempat mereka berbisnis,” kata Hendra Soeprajitno, Editor In Chief Fortune Indonesia.



www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers