Jakarta, HARIANRAKYAT -- Kementerian Perdagangan menggelar kegiatan pelepasan ekspor produk unggulan Kalimantan Barat di Marketing Point Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat pada Selasa (18/7).
Kegiatan dilanjutkan dengan pertemuan bisnis (business gathering) antara pelaku usaha Indonesia dengan Malaysia dan Brunei Darussalam. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ekspor Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan negara.
“Kemendag terus berupaya mendorong ekspor produk andalan Indonesia, terutama di wilayah perbatasan. Diharapkan melalui kegiatan ini penetrasi pasar melalui wilayah perbatasan semakin kuat,”ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.
Produk unggulan Kalimantan Barat yang diekspor melalui melalui PLBN Entikong diantaranya arang kayu sebanyak 16.000 kg produksi PT Irfan Rinjani Utama, udang wangkang sebanyak 1.725 kg dari CV Jesslyn Indah Lestari Kubu Raya dan Maju Jaya Pontianak, sertap roduk hortikultura PT Supardi sebanyak 1.680 kg.
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Marolop Nainggolan saat memimpin pelepasan ekspor mengungkapkan, pelepasan ekspor kali ini merupakan hasil dari kegiatan penjajakan bisnis (business matching) yang sudah diselenggarakan di Marketing Point Entikong sebanyak lima kali mulai November 2022 lalu
“DIharapkan kegiatan yang digelar secara rutin ini akan membangkitkan aktivitas ekspor di kawasan perbatasan,”ucap Marolop.
Marolop mengungkapkan, ekspor dari kawasan perbatasan Kalimantan Barat dengan Malaysia memiliki potensi yang sangat besar. Oleh karena itu, Kemendag memaksimalkan potensi tersebut melalui promosi produk serta pelayanan informasi bagi pelaku usaha dengan keberadaan Marketing Point Entikong.
“Keberadaan Marketing Point Entikong diharapkan dapat dimanfaatkan eksportir Indonesia dan pembeli asal negara tetangga untuk saling bertukar informasi kebutuhan dengan memanfaatkan fasilitas tempat promosi serta pelayanan yang telah tersedia di sini,”ungkap Marolop.
Marketing point merupakan unit yang dibentuk Kemendag dengan tujuan untuk memfasilitasi pengembangan ekspor di kawasan perbatasan negara. Unit ini dibuat untuk meningkatkan ekspor produk unggulan daerah atau nasional ke negara tetangga, serta substitusi produk impor untuk masyarakat setempat. Pada awal 2022, Kemendag telah membuka dua Marketing Point di perbatasan, yaitu di PLBN Entikong Kalimantan Barat dan PLBN Motaain Nusa Tenggara Timur.
“Tujuan pendirian marketing point ialah mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan dan juga sebagai upaya meningkatkan pangsa pasar produk unggulan daerah ke negara tetangga. Untuk itu, Kemendag terus mengembangkan kolaborasi dan dukungan untuk mewujudkan hal ini,” imbuh Marolop.
Pada kegiatan pertemuan bisnis, Kemendag memfasilitasi delapan perusahaan Indonesia dengan produk utama, di antaranya ekstrak buah-buahan, minyak kelapa murni (virgin coconut oil/VCO), produk peternakan, produk olahan buah tengkawang (bahan dasar kosmetik), dan kerajinan tangan.
Kegiatan ini menghasilkan beberapa potensi transaksi, salah satunya yaitu melalui CV Borneo Bagian Barat dengan produk olahan buah tengkawang bahan dasar produk kosmetik dan sabun sebanyak enam kontainer.
“Salah satu hal yang membanggakan dari kegiatan ini adalah potensi transaksi produk olahan buah tengkawang untuk industri kosmetik dengan total pesanan sekitar enam kontainer. Kami harapkan pesanan ini akan terus kontinu dan semakin memotivasi pelaku usaha di perbatasan untuk melakukan ekspor,”tambah Marolop.