Jakarta,HARIANRAKYAT- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi anggota Komisi V DPR RI Irine Yusiana Roba Putri dan Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman meninjau penanganan pascabencana banjir di Rua, Kota Ternate Maluku Utara, Selasa (3/9).
Menteri Basuki mengatakan untuk penanganan banjir di Rua Kementerian PUPR akan memperbaiki jalur sungai dan membuat 20 sabo dam di sepanjang sungai bagian selatan sebab Pulau Ternate memiliki 15 kali mati atau barangka. “Kita akan bangun 20 sabo dam yang tersebar di sungai bagian selatan yang akan kita desain sampai akhir tahun. Masing-masing sungai minimal ada 2 sabo. Di bagian utara sudah ada 22 sabo,” kata Menteri Basuki.
Sabo dam berfungsi untuk menahan aliran air dan material sedimen yang berpotensi menghantam permukiman. Dengan adanya sabo dam, peringatan dini banjir dapat diberikan.
Banjir yang terjadi pada Minggu (25/8) menyebabkan akses jalan nasional pada Kelurahan Rua terputus akibat timbunan material. Banjir menyebabkan 19 orang wafat, 23 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah hilang, 1 unit tempat ibadah rusak berat, 1 unit sekolah dasar rusak berat, 1 unit pos curah hujan Balai Wilayah sungai (BWS) Maluku Utara rusak berat dan 1 unit jaringan pipa air baku terputus.
Upaya tanggap darurat yang dilakukan Kementerian PUPR memobilisasi 3 unit excavator, 2 unit dump truck dan menyiagakan 70 orang personel BWS Maluku Utara. Selanjutnya Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara juga memobilisasi 1 unit dump truck, 8 unit hidran umum, 2 unit mobil tangki air dan menyiagakan 25 orang personel.
Di samping upaya tanggap darurat, Kementerian PUPR bersama Pemerintah Kota Ternate juga akan merelokasi warga yang terdampak banjir bandang. Kementerian PUPR akan membangun 50 unit rumah baru tipe 36 serta sekolah dan mushala. “Materialnya ada di Bandung akan kita datangkan ke sini, mudah-mudahan akhir bulan bisa sampai dan langsung kita kerjakan,” tambah Menteri Basuki.
Anggota Komisi V DPR RI Irine Yusiana Roba Putri mengapresiasi penanganan tanggap darurat yang dilakukan Kementerian PUPR. “Terima kasih atas kunjungan Pak Menteri ke daerah bencana, saya percaya hal ini akan mempercepat penanganan para korban. Seperti dikatakan Pak Menteri, kita fokus untuk jangka pendek untuk menyelesaikan aliran supaya masyarakat tidak trauma. Kedua dalam jangka panjangnya, dengan pembangunan yang dilakukan ke depannya, ini langkah konkret yang dilakukan Kementerian PUPR untuk membantu kita masyarakat Ternate. Jadi harapan saya masyarakat turut mendukung,” ungkap Irene.
Saat ini, akses jalan nasional sudah bisa dilewati sepenuhnya, alur sungai eksisting telah dibuka dan selesai diukur. Progres pembersihan dan pembuangan material ke disposal area mencapai 80%.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Sungai dan Pantai Dwi Purwantoro dan Direktur Rumah Khusus Yusniewati. (wst)