Jakarta, HARIANRAKYAT – Dalam rangka mendukung perkembangan sektor pariwisata dan potensi bisnis Indonesia mendunia, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Algeria EP (PAEP) berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Alger, menggelar acara tahunan bertajuk “Indonesia Spice Up The World 2024” pada tanggal 4-5 Desember di Aljazair. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan sektor pariwisata, perdagangan dan investasi di Kawasan Afrika sebagai sasaran pasar non tradisional, sekaligus meningkatkan citra positif Indonesia di Aljazair.
Melalui Indonesia Spice Up The World 2024, Pertamina ingin memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia yang terwujud dalam masakan tradisional, produk rempah dan produk UMKM lainnya. Kegiatan ini juga menjadi upaya mendorong promosi pariwisata Indonesia di dunia internasional dengan menonjolkan keunikan kuliner dan rempah yang menjadi warisan budaya bangsa.
"Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, Pertamina ingin berperan aktif dalam memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional, baik melalui promosi wisata maupun mendukung UMKM lokal agar dapat bersaing di pasar global," ujar VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
Acara ini akan melibatkan berbagai kegiatan seperti pameran kuliner, demo masak, serta seminar yang membahas potensi pasar global bagi produk UMKM Indonesia, terutama yang berbasis pada rempah-rempah. Diharapkan acara ini dapat meningkatkan kesadaran global tentang produk-produk unggulan Indonesia, seperti sambal, rendang, dan berbagai rempah tradisional lainnya, serta memperluas peluang pasar bagi para pelaku UMKM Indonesia.
Pada gelaran ini, Pertamina juga menghadirkan UMKM Kopi Puntang serta batik, sebagai keunikan warisan budaya Indonesia. Pertamina menambahkan elemen batik sebagai bagian dari identitas budaya yang tak terpisahkan dari kekayaan rempah-rempah Indonesia.
“Di ajang ini, kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia memiliki lebih banyak kekayaan selain rempah-rempah, salah satunya adalah batik, yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Batik merupakan simbol identitas Indonesia yang mendalam, dan kami ingin memperkenalkan ke dunia sebagai bagian dari pengalaman budaya yang lebih luas,” tambah Fadjar.
Acara yang diselenggarakan pekan lalu di Aljazair menampilkan koleksi batik terbaik UMKM binaan Pertamina, yakni Jokotole Collection. Pengunjung juga mengenal lebih dekat proses pembuatan batik dan makna di balik setiap motifnya.
“Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Pertamina mengajak masyarakat dan para pelaku industri untuk lebih mencintai dan melestarikan warisan budaya Indonesia, serta memperkenalkan produk unggulan Indonesia ke dunia internasional,” pungkas Fadjar.
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina tidak hanya berfokus pada bisnis energi, tetapi juga berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat melalui program CSR dan pengembangan UMKM. Melalui berbagai inisiatif, Pertamina terus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat Indonesia.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.