Jakarta, HARIANRAKYAT – PPM School of Management bersama Deloitte Indonesia, berkolaborasi menyelenggarakan CEO Gathering dengan mengundang alumni dan jaringan dari PPM School serta jaringan Deloitte, untuk mengumumkan kolaborasinya.
Kolaborasi antara PPM School dan Deloitte bertujuan mendukung pengembangan family business di Indonesia, antara lain melalui pendidikan dengan pengembangan kurikulum yang mencakup berbagai aspek termasuk tata kelola perusahaan (corporate governance) dan tata kelola keluarga (family governance) serta ilmu lainnya yang dapat mendukung kesuksesan family business dan kemampuan family business untuk dapat selalu relevan dengan modernisasi dan dalam menghadapi volatility, uncertainty, complexity and ambiguity (VUCA) di dunia bisnis; seperti manajemen strategik, finance, manajemen risiko, dan sustainability.
Acara ini merupakan platform unik di mana peserta mendapatkan berbagai insight strategi pengelolaan family business melalui pemaparan melalui panel diskusi para pelaku bisnis dan ahli. Selain menjadi ajang pembelajaran, CEO Gathering juga menciptakan peluang berharga untuk menjalin jaringan, memperluas wawasan, dan membuka pintu bagi kolaborasi yang berpotensi membawa bisnis keluarga mereka ke tingkat baru.
Mengusung tema “A Path to Long-Term Success for Family Business”, CEO Gathering menghadirkan diskusi panel yang dipandu oleh Arcadius Conraad Mahendra Kristyastoko Datu, BA., MA., Ph.D; Ketua PPM School of Management. Turut serta sebagai panelis Budiyanto, CIA, Risk Advisory Partner, Deloitte Indonesia; Natalia Ng, CFBA, CFWA, Director, Deloitte Private Indonesia (Family Enterprise Consulting); Dr. Aprihatiningrum Hidayati, S.Psi.,M.M - Dosen PPM School of Management; Patrick Anthony Kalona - PT Phytochemindo; dan Rodolfo Balmater, pakar dalam family business network.
Ketua PPM School of Management AC Mahendra K Datu BA MA PhD, menyampaikan kolaborasi PPM School of Management merupakan satu langkah awal, dimana pihaknya melihat PPM School of Management adalah sekolah manajemen terapan yang butuh masukan dari dunia luar.
“Mitra-mitra kami dari Industri, Goverment, termasuk dari institusi dari Deloitte Indonesia. Nama besar Deloitte tentu sudah jaminan bahwa kami bermitra dengan pihak yang tepat. Ini bukan hanya berhenti di sini. Kami ingin stakeholder kami sebagian besar mahasiswa kami juga alumni yang memegang tampuk pimpinan di perusahaan, kepemerintahan menjadi konsultan, tahu bahwa PPM tetap relevan, mengikuti zaman, mengikuti isu-isu terbaru,” ujarnya.
“Jadi menurut kami, kolaborasi ini adalah langkah yang sangat tepat bukan hanya bagi kami tetapi juga bagi Deloitte untuk membangun sebuah layanan, di mana perusahaan keluarga mendapatkan benefit seperti suksesi, tata kelola, karena tata kelola dalam bisnis keluarga berbeda dengan tata kelola di bisnisman keluarga, yang selanjutnya tak kalah penting sustainabilytas,” lanjutnya.
CEO Gathering tidak hanya sekadar acara, tetapi langkah progresif untuk memberdayakan para pemilik bisnis dalam menghadapi dinamika bisnis keluarga. Dengan fokus pada pertukaran pengalaman, perluasan jaringan, dan penerapan praktis, acara ini diharapkan mendorong peserta untuk menggali potensi optimal dalam pengelolaan bisnis keluarga mereka, menciptakan dampak positif yang dapat dirasakan dalam jangka Panjang.
Bangun Set Khusus
Mahendra menyampaikan, dalam kerjasama terkait dengan pembelajaran bisnis keluarga ini pihaknya telah menerapkan dalam kurikulum di PPM School, walaupun dalam pesan-pesan kecil. Namun ke depan, pihaknya akan membangun sebuah set khusus dalam mata kuliah.
“Kami ingin membangun sebuah set yang khusus tidak hanya satu mata kuliah yang diset. Memang tujuan kami ini bisa menjadi bahan baku sebelum masuk ke MM,kita bisa belajar dasar sebuah tata kelola bisnis keluarga. Jadi keluarga-keluarga generasi kedua, ketiga yang ingin mengirimkan anak-anaknya atau cucunya dalam mempersiapkan tampuk pimpinan di perusahaan mereka bisa sekolah dulu di kolaborasi ini. Bentuknya belum ditetapkan seperti apa, namun kurikulumnya tentang Governance and Next Gen untuk family business. Saya kira ini satu kekhasan PPM School dan Deloitte. Kolaborasi ini didasarkan pada dua belah pihak memiliki konsen pada family business,” paparnya.
“Kami dari PPM juga sudah menghasilkan banyak bisnis keluarga dari para alumnus kami, sementara Deloitte juga memiliki banyak klien banyak sekali dari bisnis keluarga yang mereka bantu dan selamatkan. Jadi kalau itu akan masuk dalam kurikulum, kelihatannya sudah pasti,” tegasnya.
Sebagai informasi, kegiatan kolaborasi ini ditutup dengan peresmian kerja sama antara PPM School of Management dan Deloitte di bidang Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat khususnya di Family Business Governance & Next Gen.