Doddi

Bogor,  HARIANRAKYAT - Sejatinya, kesadaran untuk melestarikan warisan budaya bangsa memang harus dimulai dari para generasi muda, karena di pundaknya lah ada potensi besar yang dapat memotivasi berbagai pihak. Demi mempertahankan seni dan budaya Indonesia, khususnya budaya sunda, perlu ditanamkan budaya kepada generasi muda sejak dini. Baik dilingkungan sekolah maupun keluarga yang merupakan tempat awal seseorang memperoleh pendidikan. 

Sehingga, akan terbangun kesadaran untuk melestarikan, menjaga, serta melindungi budaya sebagai warisan orang tua dan nenek moyang. Demikian dikatakan ketua yayasan Palataran Pakujajar Sipatahunan Kota Bogor, R. Wirabrata Arifin S.E dalam sambutan pembuka Diskusi budaya yang bertemakan; "bruk brak sumbang saran sambung rasa" Yang digelar di mandapa Palataran Pakujajar Sipatahunan, jalan Loader No.2 kompleks bina marga, Baranangsiang kota Bogor. Jum'at, (23/6/23) pukul 17.00-19.00 wib. 

"Kondisi terkini yang terjadi di masyarakat, generasi muda justru lebih mengagung-agungkan kebudayaan bangsa lainnya. Menganggap bahwa kebudayaan bangsa lain menjadikan mereka berstatus sosial tinggi di hadapan teman sebayanya", kata R. Wirabrata Arifin S.E.

Bahkan, Sambungnya, tidak jarang pula, sebagian dari mereka merasa malu dan enggan untuk sekedar turut berpartisipasi dalam kegiatan yang bertemakan kebudayaan.

"Warisan atau aset bangsa bukan merupakan sesuatu yang kuno. Warisan kebudayaan yang merupakan aset bangsa, justru menjadi sesuatu kebanggaan yang menunjukkan ciri khas bangsa Indonesia", ujar Abob panggilan akrabnya. 

Dalam acara yang dikemas dengan sederhana namun penuh makna tersebut dihadiri oleh ketua Palataran cabang papua Levi Mumpo, ketua Perguruan silat Sabda Sunda cabang kota Bogor Agung Nurohmat, Direktur utama Bmaestro music School Rudy Setiawan, ketua PWG Bogor Raya Andy Djava. Turut ditampilkan ibing penca dan demo dari para pesilat Perguruan Sabda Sunda. 

Sementara itu, menurut ketua Pencinta Wayang Golek (PWG) Bogor Raya Andy Djava, budaya memiliki fungsi sebagai identitas peradaban suatu masyarakat atau negara yang menjadikannya pembeda antara bangsa satu dengan yang lain. Bahkan, budaya berfungsi pula sebagai pembatas, pembentuk perilaku kelompok masyarakat, dan media komunikasi. 

"Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga, merawat dan melestarikannya. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau tidak sekarang kapan lagi..? Budaya jati diri bangsa", pungkasnya. (*)


BACA JUGA :

www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers