Bangun Sifat Toleransi Para Pemuda Kota Malang, Tim Pengabdian Masyarakat HI UB Selenggarakan (Mini) Kelas Keberagaman

FOTO : Tim Pengabdian Masyarakat Hubungan Internasional Universitas Brawijaya menyelenggarakan (Mini) Kelas Keberagaman dengan peserta berasal dari pemuda-pemuda di Kota Malang. Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Minggu, tanggal 29 Oktober 2023 itu dilakukan dengan melibatkan akademisi dari Hubungan Internasional Universitas Brawijaya dan bekerjasama dengan komunitas Dayani Sasana Aksara serta penerbit Cempluk Aksara.

Deka

Malang, HARIANRAKYAT -- Perkembangan teknologi dan informasi memberikan dampak besar terhadap derasnya pengetahuan yang dapat diperoleh oleh pemuda.

Pemuda sendiri sebagai pihak yang haus pengetahuan tentu akan mendapatkan tantangan untuk menyaring banyaknya pengetahuan yang diperoleh.

Tim Pengabdian Masyarakat Hubungan Internasional Universitas Brawijaya kemudian merespon hal tersebut dengan menyelenggarakan (Mini) Kelas Keberagaman dengan peserta berasal dari pemuda-pemuda di Kota Malang.

Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Minggu, tanggal 29 Oktober 2023 dilakukan dengan melibatkan mahasiswa dari Hubungan Internasional Universitas Brawijaya dan berkolaborasi dengan komunitas Dayani Sasana Aksara serta penerbit Cempluk Aksara.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, yakni Wishnu Mahendra Wiswayana, S.IP., M.Si., menyebutkan bahwa agenda (Mini) Kelas Keberagaman ini adalah satu terobosan untuk membangun forum pemuda yang mengedepankan sifat-sikap toleransi di tengah keberagaman di kehidupan sehari-hari.

(Mini) Kelas Keberagaman diawali dengan agenda paparan tentang pentingnya toleransi dalam keberagaman di Kota Malang. Berdasarkan peringkat dari SETARA Institute dalam Indeks Kota Toleransi tahun 2022, Kota Malang menempati peringkat 52 dari 94 kota di Indonesia yang diteliti.

Harapannya para pemuda dapat mengambil peran lebih besar untuk membangun Kota Malang dengan lebih toleran di masa mendatang.

Tidak hanya tentang toleransi, Malang bersama dengan Magetan, Lamongan serta Surabaya adalah empat wilayah di Jawa Timur yang mengandung rawan radikalisme serta terorisme pada tahun 2022 lalu.

Kategori itu bukanlah predikat yang baik, perlu upaya yang lebih masif serta menyasar segmentasi pemuda terutama siswa dan pelajar untuk mengembangkan sifat serta sikap toleransi di tengah keberagaman yang mutlak ada di tengah-tengah masyarakat.

Setelah mendapatkan paparan, agenda kemudian dilanjutkan dengan sesi menuliskan pengalaman pribadi tentang keberagaman.

Tiap-tiap tulisan yang dihasilkan peserta nanti akan dikembangkan menjadi sebuah naskah buku seperti yang telah kami lakukan di tahun 2020 dengan judul yang sama, yakni Kelas Keberagaman: Sebuah Harapan untuk Perdamaian," pungkas Wishnu.

Penyelenggaran dari (Mini) Kelas Keberagaman ini merupakan bentuk aktualisasi dari program pengabdian masyarakat yang mendapatkan hibah internal dari Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BPPM) FISIP Universitas Brawijaya pada tahun 2023, dengan judul Agenda Toleransi melalui Literasi & Aktivitas Inklusi Sosial bersama Jejaring Komunitas Kepemudaan di Malang Raya.

Wishnu lebih lanjut menyatakan bahwa agenda serupa harapannya dapat dilanjutkan dengan menyasar segmentasi pemuda yang lebih luas dan lebih beragam.

Sebagai agenda pertama setelah lewat masa pandemi, antusiasme para peserta menunjukkan ketertarikannya terhadap pembahasan tentang toleransi dan keberagaman.

Agenda depan ini dilanjutkan untuk melakukan kompilasi serta penyuntingan naskah tulisan untuk dapat diterbitkan menjadi buku kedua tentang Kelas Keberagaman.

Sehingga naskah itu dapat diakses seluas-luasnya serta bermanfaat bagi pemuda untuk membangun toleransi dalam keberagaman.



www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers