Gunawan Arianto

Jakarta, HARIANTERBIT - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus menjadi cibiran PDIP. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bahkan menyentil prestasi Anies Baswedan di Jakarta sehingga diusulkan berduet dengan Puan Maharani. 

Usulan menduetkan Anies muncul dari pengamat politik hingga politisi PDIP Effendi Simbolon.

"Jadi kalau ada orang bicara si A si B tanya aja prestasinya, Pak Anies misalnya sebut 7 prestasinya aja, pasti bingung jawabnya. Oh sumur resapan. Itu kan fair," kata Hasto di acara pelantikan dan pembekalan Pengurus DPD Taruna Merah Putih Provinsi DKI Jakarta, di Tebet, Jakarta, dikutip Sabtu, 23 Juli 2022.

Hasto menegaskan, bila seseorang ingin menjodoh-jodohkan capres-cawapres, maka terlebih dahulu dilihat prestasi yang dimiliki oleh tokoh tersebut. Sebab, prestasi merupakan salah satu faktor penunjang sebagai pemimpin bangsa.

"Dinamika politik saat ini sepertinya ada kekuatan yang ingin dorong setiap hari kita bicara capres, kerja sama partai politik, jodoh-jodohan. Tapi kita tanya yang dijodohkan itu apa prestasinya?," kata Hasto.

Lebih lanjut, Hasto mencontohkan segudang prestasi yang dimiliki oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawato Soekarnoputri. Salah satunya, mampu mengatasi krisis multidimensi di 2004 dan berani tegas membela Irak.

Kemudian, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang mampu menjadi ketua DPR RI serta menjadi Menko PMK selama lima tahun tanpa berhenti di tengah jalan.

"Mbak Puan sebagai ketua Fraksi, ketua DPR, sebelumnya Menko PMK, lima tahun bukan menteri satu tahun. Dan tidak pernah berhenti di tengah jalan. Kan ada orang dapat fasilitas negara karena ambisi terus berhenti tengah di tengah jalan dan berimajinasi jadi pemimpin langsung merasa jadi presiden dan wapres mudah. Padahal pemimpin tanggung jawabnya bukan pada pencitraannya," ungkapnya.

"Jadi semua bagi PDIP kaya dengan prestasi. Enggak pernah jabatan mogok di tengah jalan, semua sampai tuntas. Mbak Puan dipersiapkan, Prananda, Bu Risma, Pak Ganjar, sehingga PDIP kaya pemimpin muda yang semua disiplin," tambah Hasto.

Kendati demikian, Hasto menyampaikan kepada seluruh kader PDIP tidak boleh sombong. Terus perkuat hingga kebagian terbawah. Untuk memenangkan kontestasi pada Pemilu 2024.

"Untuk itu bergeraklah ke bawah dengan penuh keyakinan pol. Ketika ada ujian di bawah itu penggemblengan untuk jadi pemimpin. Sebab tugas kita sebagai parpol siapkan pemimpin bangsa untuk posisi strategis sehingga Indonesia bisa pemimpin di tengah dunia seperti yang diperjuangkan Bung Karno," imbuh Hasto.

Sebelumnya, politisi PDIP, Effendi Simbolon, mengusulkan Puan Maharani dan Anies Baswedan dipasangkan untuk Pilpres 2024. Dia lebih memilih Anies ketimbang Prabowo Subianto jika dipasangkan dengan Puan.

"Saya punya usul, Mbak Puan itu dipasangkan lagi sama Anies jangan lagi Prabowo, Puan Capres Anies Cawapres," katanya dalam diskusi virtual, Minggu (30/5).

Menurutnya, pasangan Puan dan Anies adalah rekonsiliasi antara nasionalis dan religius. Dia mendorong Gerindra untuk mendukung pasangan Puan-Anies.

"Kalau usul saya Mbak Puan itu maju, kan bisa nyalonin sendiri PDI Perjuangan, bisa nyalon sendiri, jadi kali ini Gerindra ikut mendukung lah di belakang," ujar anggota DPR ini.



www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers