Kamboja, HARIANRAKYAT - KBRI Phnom Penh telah berpartisipasi dalam Cambodian and Import – Export Goods Exhibition (CIE) ke-16 di Koh Pich Exhibition and Convention Center, Phnom Penh (15-18/12). CIE adalah pameran dagang internasional yang setiap tahun diselenggarakan oleh Ministry of Commerce Kamboja.
Melalui Paviliun Indonesia, KBRI Phnom Penh mempromosikan produk ekspor Indonesia mulai dari makanan dan minuman ringan, obat herbal sampai batik. Dengan total luas 108 meter persegi yang terdiri dari 10 booth, KBRI Phnom Penh menjadi perwakilan asing dengan jumlah booth terbanyak.
Dubes RI Phnom Penh Santo Darmosumarto berharap bahwa partisipasi KBRI secara konkrit dapat mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia di Kamboja.
Sepuluh perusahaan dan distributor produk Indonesia di Kamboja yang ikut serta dalam pameran antara lain PT. Dami Sariwana (produsen obat herbal), K-1000 (distributor Indomie dan Teh Botol Sosro), Kino Cambodia, Chhivtimex Group (distributor PT. Eagle Indo Pharma), V-Consolidated Co. Ltd (distributor Inaco Jelly Drink), DK Enterprise (distributor PT. Dolphin Food & Beverages Industry), Khmer Richie Foods (Distributor PT. Serena Indopangan dan PT. Siantar Top), Chip n' Rolls (distributor PT. Manohara Asri) serta Golden Pearl dan Manira (distributor Batik Indonesia).
Keikutsertaan KBRI Phnom Penh dalam CIE ke-16 adalah upaya untuk secara berkelanjutan mempromosikan dan meningkatkan penjualan produk Indonesia di Kamboja. Selain produk PT. Dami Sariwana, seluruh produk yang ada di pameran telah masuk ke Kamboja dan dapat dibeli di pasar, minimarket dan supermarket.
Kamboja adalah pasar potensial bagi produk Indonesia dengan trend nilai perdagangan bilateral yang terus meningkat. Saat ini Indonesia adalah mitra dagang Kamboja terbesar ke-6 setelah Cina, Amerika Serikat, Vietnam, Thailand dan Jepang.
Berdasarkan data DGCE Kamboja, untuk periode Januari – November 2023, nilai perdagangan bilateral mencapai US$ 965.1 juta. Ekspor Indonesia ke Kamboja sebesar US$ 894.6 juta (meningkat 12.3%, y-o-y) dan impor Indonesia dari Kamboja tercatat US$ 70.5 juta (meningkat 111%, y-o-y).
Selain Indonesia, perwakilan asing yang ikut berpartisipasi adalah Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, Malaysia, Cina, Korea Selatan, Pakistan, India, Turki, Jepang, New Zealand, Australia, Prancis dan Jerman.