Zul Fahmi

Jakarta, HARIANRAKYAT -- Momen Idulfitri menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) karena meningkatnya permintaan dan daya beli terhadap berbagai produk.

Peningkatan ini dialami oleh UMKM Binaan Pertamina melalui program PFpreneur, yakni Aluna Desserts dan IMAGO Raw Honey, sebagai pembuat creamy dessert dan superfood berbahan dasar 100% madu hutan.

Isti Nazilah, pemilik usaha Aluna Desserts, binaan PFpreneur 2024, mengungkapkan, omzet selama momen Idulfitri naik lima kali lipat dibandingkan bulan-bulan biasanya.

“Alhamdulillah untuk omset bulan Ramadan ini sekitar 45 juta karena ada banyak pesanan hampers dan corporate order, dibandingkan bulan biasanya yang rata-rata 9 juta,” ungkap Isti, Sabtu (29/03).

Sama halnya dengan Shinta Aviani, pemilik usaha IMAGO Raw Honey, binaan PFpreneur 2023, yang mengalami peningkatan jumlah pesanan tiga kali lipat.

“Selama bulan Ramadan naik tiga kali lipat. Kini sudah terkirim sekitar 600 pax dan masih ada beberapa yang pengirimannya nanti setelah lebaran juga,” ujar Shinta.

Selagi mempersiapkan hampers, para binaan PFpreneur juga mengikuti program pendampingan lanjutan melalui Inkubasi Bisnis yang dimulai dari 11 Maret hingga 9 Juni 2025.

Dalam pelaksanaannya, para UMKM diberikan enam modul yang berisi materi tentang fondasi bisnis berbasis digital, digitalisasi bisnis UMKM, perencanaan bisnis berbasis digital, strategi pemasaran berbasis digital, pembuatan profil bisnis, dan business plan.

Terdapat tiga metode yang diterapkan, antara lain coaching, konsultasi, pendampingan, monitoring omset, dan kunjungan. Pada metode coaching, para UMKM dibagi kelompok dengan satu mentor dan diberikan pelatihan secara daring serta bisa konsultasi kapanpun.

Kemudian, setelah diberikan coaching, para UMKM didampingi dan wajib memberikan laporan omzet untuk meninjau perkembangan dan hasil pendampingan. Terakhir adalah kunjungan ke UMKM sebagai monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan inkubasi bisnis.

“Dobel sibuknya, dobel manfaatnya, karena tidak hanya omset tetapi kapasitas kami juga meningkat dan ilmunya bisa dipraktekkan langsung sehingga pesanan meningkat dan kami tidak kewalahan melayaninya,” tambah Isti.

Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menyampaikan, Pertamina Foundation sebagai pelaksana program PFpreneur, menghadirkan inkubasi bisnis untuk menjawab tantangan yang sering dikeluhkan oleh para pelaku UMKM.

"UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia yang perlu diberikan pendampingan di tengah persaingan yang begitu ketat. PFpreneur hadir tidak hanya memberikan stimulan pendanaan tapi juga inkubasi bisnis. Dengan inkubasi ini, harapannya mereka dapat menjangkau konsumen lebih luas dengan biaya operasional yang lebih efisien,” ujar Agus.

Agus menambahkan, inkubasi bisnis PFpreneur ditujukan juga untuk menguatkan fondasi wirausaha digital.

”Kami memberikan pelatihan mendasar secara intensif dengan materi-materi pelatihan yang merujuk pada materi kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Tujuannya agar UMKM memiliki fondasi wirausaha digital yang kuat dan mereka akan mudah untuk mengikuti program pendampingan Pertamina selanjutnya melalui UMK Academy dengan materi yang lebih mendalam,” tambah Agus.

PFpreneur merupakan salah satu program Pertamina yang dilaksanakan oleh Pertamina Foundation dalam mengembangkan kewirausahaan perempuan berbasis pengelolaan usaha modern dan berdaya saing yang bergerak di bidang kerajinan, fesyen, kuliner dan pertanian. Pada tahun 2024, terpilih TOP 350 UMKM dari 13.860 UMKM pendaftar.  UMKM terpilih akan memperoleh stimulan modal dan melaju ke tahap inkubasi bisnis serta meningkatkan kualitasnya melalui Pertamina UMK Academy.

Program ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah dalam meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif serta sustainable development goals (SDGs), tujuan ke-8, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.**



www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers