Instellar Luncurkan The Zebra Accelerator Playbook, Panduan Baru Para Entrepreneur Sosial di Indonesia

FOTO : kiri-kanan: Moderator dari Kompas, Romy Cahyadi (CEO Instellar), Adisti Chandra (COO Instellar), dan Stephany Hermawan (Managing Director Instellar Investment).

Won008

Jakarta, HARIAN RAKYAT – Instellar, salah satu pionir perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi dampak sosial di Indonesia, meluncurkan buku The Zebra Accelerator Playbook diJakarta (02/10/25).

Buku ini hadir dalam dua seri, yaitu Panduan Implementasi untuk strategi program dan ekosistem, serta Modul Materi Pendukung untuk pelatihan dan pendampingan yang lebih praktis.

Instellar adalah konsultan dan akselerator berdampak asal Indonesia yang sejak 2017 berfokus pada percepatan inovasi sosial. Instellar telah mendampingi ratusan wirausaha sosial melalui program inkubasi, akselerasi, konsultasi strategis, hingga akses pendanaan.

Sebagai perusahaan bersertifikat B Corporation,  Instellar menggabungkan profit dan purpose dengan mendorong lahirnya beragam bisnis yang berdampak dan berkelanjutan, yang disebut sebagai “zebra”.

Selama bertahun-tahun, sorotan dunia startup di Indonesia lebih banyak tertuju pada Unicorn—perusahaan rintisan dengan valuasi lebih dari satu miliar dolar. Namun, di balik popularitasnya, model unicorn sering menimbulkan dilema: pertumbuhan yang dipaksakan, pembakaran modal besar-besaran, dan sering kali mengabaikan keberlanjutan.

Kini, muncul gelombang baru: Zebra. Berbeda dengan unicorn yang agresif mengejar valuasi, Zebra memilih jalur yang lebih tenang namun berdampak. Zebra adalah usaha-usaha yang mengedepankan perubahan, membangun pertumbuhan stabil, menjalankan bisnis dengan etika, dan menciptakan dampak positif bagi komunitasnya.

Pendekatan ini membawa angin segar di tengah kenyataan pahit dunia startup, di mana data menunjukkan 90% startup gagal
akibat ekspansi terlalu cepat (premature scaling). Zebra: Sebuah Paradigma Baru Konsep Zebra pertama kali populer di Silicon Valley sekitar 7–8 tahun lalu, sebagai reaksi terhadap euforia unicorn.

Jika unicorn identik dengan hyper growth yang sering kali tidak sehat, Zebra justru menawarkan keseimbangan: bisnis yang sehat, berkelanjutan, dan berdampak sosial.

Managing Director Instellar Investment, Stephany Hermawan, menegaskan relevansinya bagi Indonesia, “Indonesia bukan Silicon Valley. Kita butuh model pertumbuhan bisnis yang realistis, sehat, dan berdampak nyata. Zebra adalah jawabannya.”

Stephany juga menambahkan bahwa Indonesia sebagai negara dengan fondasi agraris dan ekonomi berbasis brick-and-mortar memiliki karakteristik berbeda dengan pasar Amerika Serikat.

“Tidak semua model startup berbasis unicorn cocok diadopsi begitu saja. Kita perlu pendekatan yang sesuai konteks lokal,” ujarnya.

Merespons kebutuhan menumbuhkan startup zebra di Indonesia, Instellar meluncurkan The Zebra Accelerator Playbook. Buku ini lahir dari pengalaman panjang Instellar dalam mendampingi para entrepreneur sosial di Indonesia.

Buku ini hadir dalam dua seri. Buku pertama, yaitu Panduan Implementasi, membahas secara detail tiga aspek penting: merancang program inkubasi yang efektif, mengelola keuangan program inkubasi secara berkelanjutan, dan membangun ekosistem pendukung yang kokoh.

Buku kedua, Modul Materi Pendukung, berisi materi pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelatihan, sehingga praktisi dan institusi pendamping memiliki referensi siap pakai untuk mendampingi Zebra.

CEO Instellar, Romy Cahyadi, menyampaikan, “Kalau model bisnisnya kokoh, profit dan purpose tidak akan bertabrakan. Justru akan saling menguatkan. Pertumbuhan bisnis seharusnya sejalan dengan pertumbuhan dampak

Senada, COO Instellar Adisti Chandra, menegaskan bahwa buku ini bukan pedoman kaku.

“Buku ini bukan kitab suci, melainkan resep yang bisa disesuaikan. Kami sangat terbuka terhadap masukan agar ke depan buku ini bisa terus diperbaiki dan lebih bermanfaat,” tuturnya.

Buku yang Relevan

The Zebra Accelerator Playbook dirancang untuk memperkuat ekosistem bisnis berdampak. Buku ini memberikan panduan praktis dalam mendampingi zebra di setiap tahap pertumbuhan, sekaligus menawarkan desain program yang adaptif sesuai kebutuhan lapangan.

Di dalamnya juga terdapat strategi membangun akses sumber daya—mulai dari mentor, jaringan, hingga peluang pendanaan yang relevan—serta kerangka pengukuran dampak sosial maupun lingkungan.

Selain itu, playbook ini membekali pembaca dengan panduan membangun kemitraan strategis lintas sektor, mengeksplorasi model pendanaan yang tetap berakar pada misi sosial, dan menyelaraskan program dengan visi, misi, serta arah dampak jangka panjang institusi pelaksana.

Playbook ini dibuat untuk mendukung berbagai pihak yang aktif dalam pertumbuhan bisnis berdampak, seperti akselerator, inkubator, universitas, lembaga swadaya masyarakat, dan institusi lain.

Dengan panduan ini, program pendampingan dapat menjadi lebih terarah, relevan, serta menghasilkan dampak jangka panjang yang signifikan.

Melalui peluncuran The Zebra Accelerator Playbook, Instellar berharap semakin banyak Zebra lahir di Indonesia. Bisnis-bisnis ini diharapkan tidak hanya bertahan lebih lama, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

“Potensi Zebra justru besar di pelosok Indonesia, bukan hanya di Jakarta. Kita perlu mendorong pertumbuhan dari akar rumput agar lebih inklusif,” pungkas Romy .

Instellar menegaskan bahwa ekosistem bisnis berdampak hanya bisa tumbuh jika ada kerja sama lintas sektor—antara pemerintah, swasta, akademisi, dan komunitas. Dengan panduan yang jelas, ekosistem ini dapat berkembang lebih sehat dan menghasilkan perubahan jangka panjang. ***
 



www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers