Klaten, HARIANRAKYAT — Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) hari pertama di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berjalan dengan lancar, para murid menunjukkan optimistis mendapatkan nilai terbaik. Hal tersebut dipastikan Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Anang Ristanto, saat mengunjungi SMA Negeri 1 Polanharjo dan SMK Negeri 1 Klaten. Menurutnya, dalam pemantauan di sekolah tersebut baik dari murid hingga infrastruktur sudah dipersiapkan dengan baik.
“Saya melihat langsung pelaksanaan TKA di SMA dan SMK secara keseluruhan berjalan dengan lancar. Pihak sekolah sudah mempersiapkan dengan baik infrastrukturnya, dan berkoordinasi dengan lintas lembaga seperti PLN agar dalam pelaksanaan tidak ada pemadaman listrik, dan murid pun juga sudah dipersiapkan dengan baik melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh sekolah,” tutur Anang usai melakukan pemantauan di SMA Negeri 1 Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (3/11).
Pada kesempatan ini, Kepala Sekolah sekaligus sebagai ketua pelaksana TKA SMA Negeri 1 Polanharjo, Suliman mengatakan pelaksanaan hari pertama berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. Semua infrastruktur, katanya, sudah dipersiapkan dengan baik dan berkoordinasi dengan PLN agar tidak terjadi pemadaman saat TKA berlangsung, “Sebelum pelaksanaan kami lakukan koordinasi dengan PLN agar tidak terjadi pemadaman, dan juga kita siapkan genset untuk antisipasi jika terjadi pemadaman listrik,” tutur Suliman.
Suliman menambahkan, terkait kesiapan murid mengikuti TKA, pihak sekolah sebelumnya telah melaksanakan dua kali simulasi, percobaan teknis, dan gladi. Dengan itu, ia yakin, pelaksanaan TKA hari pertama dan kedua membuat murid lebih siap dan percaya diri. “Murid kami ada 355 orang yang mengikuti TKA, dan ada peserta dari PKBM yang dititipkan mengikuti tes di sekolah kami. _Insyaallah_ mereka siap dan percaya diri dalam mengikuti tes tersebut,” tutur Suliman.
Sementara itu, para murid yang ditemui seusai pelaksanaan TKA, Achmad Jinan Murid kelas 12 jurusan Bahasa menyampaikan pengalamannya mengikuti tes di hari pertama. Ia mengatakan awalnya agak gugup, namun setelah diikuti ternyata dapat dikerjakan dengan baik. “Awalnya saya agak gugup, tetapi setelah diikuti _alhamdulillah_ dapat saya kerjakan dengan baik. Semoga mendapatkan hasil nilai terbaik,” tutur Achmad.
Senada dengan Achmad, Intan Ika Ariyawati kelas 12 A jurusan Bahasa, Murid kelas 12 jurusan Bahasa, menyampaikan pengalamannya saat mengukiti TKA. “Awalnya saya agak gugup, takut soalnya susah, tetapi _Alhamdulillah_ saya dapat mengerjakan dengan baik, dan berharap mendapatkan nilai yang baik,” tutur Intan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMK Negeri 1 Klaten, Is Hardewi, menyampaikan optimistis pelaksanaan TKA di sekolahnya berjalan lancar dan seluruh muridnya dapat mengerjakan dengan baik. “Kami sudah mempersiapkan dengan baik pelaksanaan TKA. _Alhamdulillah_ hari pertama berjalan lancar, dan saya berharap para murid mendapatkan hasil terbaiknya,” tutur Hardewi.
Pelaksaan TKA di SMKN 1 Klaten diikuti oleh 560 murid, dan terdapat 3 murid dari SMK Negeri 4 Tarakan, Kalimantan Utara dititipkan untuk mengikuti ujian di sekolah tersebut. “SMK dari Tarakan mengikuti ujian di sekolah kami karena murid tersebut sedang melaksanakan PKL di Kabupaten Klaten, sehingga diperbolehkan mengikuti TKA tidak harus pulang ke daerahnya,” tuturnya.
Lalu bagaimana pendapat murid terhadapat pelaksanaan TKA di SMK?
Safira Nur F, murid kelas 12 jurusan penasaran, menyampaikan pendapat terhadap pelaksanaan TKA hari pertama. Ia mengakui awal mengikuti TKA merasa gugup, dan akhirnya ia tetap fokus dalam mengerjakan soal. “_Alhamdulillah_ saya dapat mengerjakan soal dengan baik. Saya berharap yang saya kerjakan mendapatkan hasil terbaik,” tutur Safira.
Berbeda dengan Safira, murid lain yang juga sekelas dengannya, Tia Damayanti, tersenyum sambal tertawa ketika menceritakan pengalaman mengikuti TKA. Ia menyampaikan rasa percaya diri dan sedikit gelisahnya ketika berangkat dari rumah ke sekolah untuk mengikuti tes tersebut. “Saat berangkat ke sekolah saya agak gelisah takut soalnya susah, tetapi ya saya percaya diri saja, karena pelatihan yang diberikan oleh sekolah sudah beberapa kali dilakukan. _Alhamdulillah_ saya dapat mengerjakan soalnya. Semoga saja mendapatkan nilai yang baik,” pungkas Safira.
