Brasil, HARIANRAKYAT -- Sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan, PT Pertamina (Persero) berkomitmen menjalankan praktik bisnis yang berupaya memaksimalkan manfaat dan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat. Salah satunya dengan komitmen pelestarian keanekaragaman hayati (biodiversity), yang juga merupakan Fokus Keberlanjutan Pertamina.
Di sela keikutsertaan Pertamina dalam Konferensi Internasional Perubahan Iklim PBB (COP30) yang berlangsung di Belem, Brasil, Senior Vice President HSSE PT Pertamina (Persero), Wenny Ipmawan memaparkan kebijakan dan upaya nyata Pertamina dalam mendukung Pemerintah, menjaga dan melestarikan lingkungan, serta keanekaragaman hayati.
“Pertamina terus mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dengan mengintegrasikan aspek tersebut dalam kegiatan Perusahaan, untuk mencapai dampak positif,” ujar Wenny.
Komitmen tersebut, tambah Wenny, diwujudkan melalui berbagai inisiatif program. Misalnya pelestarian flora dan fauna di wilayah Nusantara, Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai, penanaman mangrove, serta Hutan Sosial.
Dalam program pelestarian keanekaragaman hayati, Pertamina Group setidaknya telah menjalankan konservasi. Terutama, bagi satwa dan tanaman endemik khas Indonesia seperti Gajah Sumatra di Pekanbaru, OrangUtan, Beruang Madu dan Anggrek Hitam di Kalimantan, Owa Jawa, Bunga Krisan (Serunai) dan Elang Kamojang di Jawa Barat. Selain itu, Rusa Timor di Cilacap dan Tuban, Burung Maleo, Nuri, Kakatua dan Monyet Hitam di Sulawesi, serta Burung Mambruk Ubiaat di Papua.
“Pertamina telah menetapkan pedoman pengelolaan kerja untuk memastikan pengelolaan keanekaragaman hayati yang bertanggung jawab, selaras dengan persyaratan peraturan, dan mendukung keberlanjutan lingkungan jangka panjang di seluruh wilayah operasional, ” tambahnya.
Di hadapan peserta COP30, Wenny mengungkapkan, Pertamina yang memiliki wilayah operasional di kawasan hutan, tidak hanya lpatuh dan taat pada Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH), namun turut menjalankan inisiatif berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan dalam mengembangkan Hutan Sosial.
Luas total penanaman pohon untuk memenuhi kewajiban berdasarkan PPKH Pertamina Group mencapai 1.560 hektar. Sementara, untuk konservasi dan reboisasi hutan terdapat 337 program hutan berkelanjutan. Pertamina Group juga telah berhasil menanam 8,92 juta pohon sejak 2018.
“Sejalan dengan upaya Pertamina mendukung keberlanjutan energi di Indonesia, kami juga berkomitmen untuk melindungi alam dengan memastikan konservasi keanekaragaman hayati dan mencapai dampak positif bersih melalui praktik yang bertanggung jawab,” pungkas Wenny.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
