Bogor, HARIANRAKYAT -- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah mengajukan hasil kajian terkait rencana proses merger perusahaan-perusahaan BUMN Karya kepada Danantara Indonesia.
Senior Manager of Corporate Relations PT WIKA Tbk, William Lie mengatakan, usai mengajukan hasil kajian tersebut, pihaknya akan menunggu arahan lebih lanjut dari Danantara Indonesia terkait skema merger seperti apa yang akan dilakukan.
“Hampir setiap minggu kami rapat bersama. Kami juga sudah mengumpulkan data-data yang memang diminta untuk proses integrasi ini," kata William di sela-sela Site Visit Proyek Jembatan Kaca Bendungan Sukamahi, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
"Kajian juga dilakukan oleh konsultan independen, dan memang untuk saat ini kita juga masih menunggu. Jadi semua kajian sudah disampaikan, kita hanya menunggu arahan saja,” sambung dia.
Terkait waktu merger, ia menyebut bahwa proses tersebut merupakan sepenuhnya kewenangan dari Danantara Indonesia.
Namun, Ia memastikan bahwa hasil kajian salah satunya telah memetakan perusahaan-perusahaan BUMN Karya sesuai dengan fungsinya masing-masing.
“Kalau untuk kapan, mungkin lebih pas Danantara yang jawab. Kalau untuk saat ini kurang lebih plus minus dari masing-masing BUMN Karya ini sudah terpetakan. Dan dari Danantara tinggal menentukan skema, kurang lebih gitu,” kata William.
Pihaknya menilai proses merger perusahaan-perusahaan BUMN Karya akan berdampak positif bagi WIKA. “Kami melihatnya justru sisi ini akan cukup positif,” ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) menyatakan terus mengkaji proses merger BUMN karya, dengan target penyelesaian pada Desember 2025.
Ia menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan tim dari Danantara Indonesia untuk memastikan proses penggabungan tersebut berjalan dengan baik.
"Sedang kami kaji bagaimana merger kelompok BUMN karya, tapi mudah-mudahan Desember ini selesai," kata Wakil Kepala BP BUMN Aminuddin Ma'ruf.
