Gus Halim Dapat Gelar Sutan Khalifah dari Warga Minangkabau

FOTO : Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar didampingi Istri Lilik Umi Nasriyah menghadiri sekaligus mendapatkan gelar sangsoko (kehormatan) yakni gelar Sutan Khalifah di acara adat pengukuhan Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganefri menjadi kepala adat Suku Banuampu di Kampungnya Jorong Talago, Nagari VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat pada Sabtu (20/5/2023). Foto : Mugi / Kemendes PDTT

Gaoza

Lima Puluh Kota, HARIANRAKYAT --  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mendapatkan gelar Sutan Khalifah dari warga Minangkabau, Sumatera Barat.

Penyematan gelar sangsoko (kehormatan) ini diberikan kepada seseorang yang berjasa, berprestasi yang mengharumkan Minangkabau, agama Islam, bangsa dan negara serta bermanfaat bagi masyarakat.

"Saya terharu dapat gelar sutan khalifah. Ini suatu kebanggaan buat saya dari warga minangkabau," kata Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar saat menghadiri acara adat pengukuhan Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganefri menjadi kepala adat Suku Banuampu.

Pengukuhan ini dilaksanakan di rumah gadang Datuk Djunjungan Nan Bagadiang, Kampungnya Jorong Talago, Nagari VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Sabtu (20/5/2023).

Dalam kesempatan ini, Gus Halim menyampaikan bahwa Kemendes PDTT telah mengarahkan pembangunan di desa dengan SDGs Desa yang memiliki 18 arah tujuan pembangunan berkelanjutan di desa. Salah satunya SDGs Desa ke-18 yakni Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.

"Ranah Minang menjaga kuat rumah simbolik budaya, adat, dan agama," kata Gus Halim.

Menurutnya, salah satu penyangga penting keberlanjutan rumah simbolik ini adalah keberlanjutan pemimpin adat yang meneruskan berbagai tindakan adat.

"Tidak hanya untuk meneruskan berbagai tindakan adat, yang lebih penting lagi ialah mengambil keputusan-keputusan baru sesuai dinamika kehidupan, namun tetap bersandar pada budaya, adat, dan agama," urainya.

Sementara itu, Prof Ganefri yang juga merupakan Ketua PWNU Sumatera Barat mendapat Gelar Datuk Djunjungan Nan Bagadiang menggantikan Prof Kamardi Talut yang telah wafat pada 2022 lalu. Sedangkan gelar Datuk Djunjungan disematkan kepada dr Syaiful Datuk Njunjungan.

Gus Halim hadir mengenakan batik dengan blangkon didampingi Istri Lilik Umi Nashriyah yang mengenakan pakaian adat Minang disambut dengan budaya dan adat setempat.

Dia menyebut mengenal Prof Ganefri sebagai sosok pemimpin yang kuat, yang sudah teruji dan juga sebagai agamawan yang teguh lagi santun.

"Dan kini, saya mengucapkan selamat atas mandat menjadi Datuk Djunjungan Nan Bagadiang. Saya juga mengucapkan selamat dr Syaiful Datuk Njunjungan. Semoga Allah SWT senantiasa meridloi, memberi petunjuk, dan melimpahkan berkah melalui para pemimpin adat yang selama ini telah teruji selalu mengedepankan interaksi sosial yang saleh untuk menjaga budaya, adat Minang, dan agama Islam," harapnya.



www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers