AHY – Anies Keduanya Kompak dalam Dialog Rakyat, Bahas Terkait Perubahan untuk Indonesia

FOTO : Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Dan Anies Baswedan Capres 2024 melanjutkan safari politiknya di Kota Bandung.

Dodi

Bandung, HARIANRAKYAT - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melanjutkan safari politiknya di Kota Bandung.

AHY memulai agendanya di Bandung dengan olahraga pagi bersama anak muda dari komunitas runner bernama Garuda Finisher, di Lapangan Gasibu, Bandung.

Siang harinya, AHY bertemu dengan ribuan simpatisan dan kader Demokrat di Gedung Sabuga, Kota Bandung untuk melakukan dialog rakyat.

Pada kesempatan itu, Bakal calon presiden (Bacapres) dari koalisi perubahan untuk persatuan (KPP), Anies Baswedan turut hadir setelah berkegiatan di Sumatera Barat.

Pasangan AHY dan Anies ini terlihat kompak, saat datang ke Sabuga menumpangi kendaraan mobil VW.

Kedatangan keduanya pun disambut meriah oleh kader dan simpatisan yang sudah menunggu, sambil terus menyanyikan yel-yel penyambutan.

Sambutan tersebut membuat AHY merasa kehadirannya diterima dengan hangat, oleh masyarakat Bandung. AHY pun selalu bernostalgia ketika datang ke Bandung.

"Saya ini campuran Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tapi, saya dilahirkan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Tadi pagi, saya olahraga lari bersama komunitas runner. Saya merasa mengenang masa lalu di sini, karena saya SMP di Bandung dan ketika pendidikan latihan militer dulu di Bandung. Wajah Bandung berubah dan semakin maju, tapi yang tak berubah ialah energi positif dan kreativitas anak muda, juga keramahan warganya," ujar AHY, saat memulai dialog rakyat. 

Sambutan hangat dari masyarakat itu membuat AHY bergetar dan membakar semangatnya untuk memberikan perubahan bagi masyarakat.

"Kita bisa rasakan 9 tahun ini situasi sulit, penghasilan daya beli menurun, kemiskinan, dan pengangguran meningkat, bahkan utang negara pun meroket. Ditambah, pembangunan manusia diabaikan serta masalah lingkungan. Di mana-mana terjadi ketidakadilan, hingga demokrasi pun dibungkam lewat oligarki yang mendominasi. Kami (Demokrat) terpanggil untuk melakukan perubahan agara dapat hadirkan keadilan, kesejahteraan, dan kedamaian di masa depan," katanya.

Dalam dialog rakyat, AHY memaparkan 14 agenda besar perubahan dari partai Demokrat untuk ditawarkan kepada masyarakat Indonesia.

Pertama, kata dia, meningkatkan kesejahteraan rakyat agar hidup menjadi layak. Saat ini, kata AHY, pemerintah justru mengelola keuangan negara yang terbatas dengan mengalokasikannya ke megaproyek, semisal KCJB (kereta cepat Jakarta-Bandung). 

"Seharusnya, itu (keuangan) untuk meringankan kehidupan rakyat berupa pemberian subsidi bagi petani, nelayan, buruh, dan golongan lemah lainnya," katanya.

Agenda kedua, meningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan yang mesti serius untuk diturunkan angka penganggurannya. Agenda ketiga, Demokrat ingin meningkatkan perlindungan dan bantuan terhadap UMKM, berupa permodalan maupun pemasaran, sekaligus membantu pelaku UMKM bertransformasi ke pasar digital.

"Kami akan melanjutkan atau menghidupkan lagi program-program yang prorakyat era Presiden SBY, seperti bantuan langsung tunai (BLT), BLSM, Raskin, dan lainnya. Tentu kami ingin menjalankan agenda kelima, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi menuju enam persen bahkan lebih dan peningkatan itu mesti dirasakan oleh seluruh rakyat, jangan segelintir orang saja," katanya.

Kemudian agenda keenam, kata AHY, menggalakkan dan meningkatkan investasi agar tercipta lapangan pekerjaan luas dan penerimaan pajak yang besar.

"Mari hentikan laju utang pemerintah dan BUMN yang besar. Itu menjadi agenda ketujuh, dan ke depannya kami ingin melanjutkan pembangunan infrastruktur termasuk di pedesaan. Kami bakal melakukan dengan tahapan yang rasional dan biaya proporsional antara utang dan APBN," ucapnya.

Agenda ke sembilan, Demokrat ingin meningkatkan sumber daya manusia Indonesia lewat kualitas pendidikan dan sarana yang terjangkau, sekaligus memperhatikan kesejahteraan guru yang harus ditingkatkan.

"Kami tentu akan meningkatkan juga infrastruktur dan sarana kesehatan. Layanan BPJS pun harus diperbaiki, dan jangan dibiarkan pasien mengantre berjam-jam di rumah sakit," ujarnya.

Agenda ke 11, AHY mengatakan perlu adanya tindakan menyelamatkan bumi dan lingkungan. Sebab, kata dia, BMKG telah menyampaikan bahwa akan terjadi kemarau panjang di sejumlah wilayah, termasuk bakal adanya kekeringan yang menganggu pasokan pangan, sehingga perlu adanya kebijakan yang prolingkungan.

"Kami menjamin penegakkan hukum pemberantasan korupsi bisa adil dan tak tebang pilih, serta mari kembalikan kebebasan berpendapat termasuk kebebasan pers. Terakhir agenda perubahan kami ialah menegakkan kesetaraan juga keseimbangan lembaga negara. Demokrasi ini harus dijaga dan itu ditentukan oleh sikap kita dalam mengkritisi kehidupan politik demokrasi hari ini," katanya.

"Untuk mewujudkan itu (14 agenda) semua, maka butuh perahu besar yang kokoh untuk berlayar jauh ke depan. Kami butuh nahkoda hebat atau pemimpin yang siap untuk menunjukkan arah serta menyatukan kita dalam mengatasi badai gelombang. Pemimpin itu adalah Anies Baswedan," katanya.

AHY pun menyinggung soal perubahan yang tengah digemborkan Demokrat bersama partai koalisi. Menurutnya, tak benar jika perubahan itu akan dilakukan secara total.

"Ada pihak-pihak yang khawatir adanya perubahan. Tentu, tak benar jika kami bakal melakukan perubahan secara total, tetapi hakikat perubahan itu yang baik diapresiasi dan dilanjutkan, tapi yang kurang baik harus diperbaiki bersama-sama," katanya.

Sementara itu, Anies Baswedan turut menyampaikan empat poin penting dalam agenda perubahan. Sebab, kata dia, perubahan bukan sekedar mengubah pemimpin di pemilu 2024 saja. 

Tetapi, kata dia, perubahan di sini ialah untuk kondisi masyarakat, mulai dari masalah kebutuhan pokok, lapangan pekerjaan, pendidikan yang berkualitas hingga tuntas, dan pelayanan kesehatan.

"Empat hal inilah yang bakal kami dorong sebagai prioritas bila kami diberikan amanah," ujar Anies.



www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers