Ma'ruf Amin: Perlu Pemimpin Transformatif Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

FOTO : Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Dialog Kebangsaan dengan para Diaspora Indonesia di Shanghai yang diselenggarakan di Grand Marquis Ballroom, Lt. 3, Hotel JW Marriott Marquis Shanghai Pudong, Shanghai, Tiongkok, Senin (18/09/2023).. (EP/SK-BPMI, Setwapres)

Puji Harpa

Shanghai, HARIANRAKYAT – Bangsa Indonesia saat ini tengah menyongsong visi Indonesia emas pada 2024, yakni menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera. Adapun salah satu hal esensial yang diperlukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah pemimpin transformatif.

Demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Dialog Kebangsaan dengan para Diaspora Indonesia di Shanghai yang diselenggarakan di Grand Marquis Ballroom, Lt. 3, Hotel JW Marriott Marquis Shanghai Pudong, Shanghai, Tiongkok, Senin (18/09/2023).

“Visi Indonesia Emas 2045 yang berdaulat, maju, adil, dan makmur hanya akan terwujud, salah satunya, apabila Indonesia memiliki pemimpin yang transformatif,” tegas Wapres.

Lebih jauh Wapres menerangkan bahwa pemimpin transformatif tidak hanya berkualitas dan berkarakter, tetapi mampu secara kontinu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

“Pemimpin transformatif juga dituntut mampu menjaga komitmen kebangsaan NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta menginspirasi komponen bangsa untuk senantiasa menjaga komitmen kebangsaan,” ujarnya.

Untuk itu, dalam konteks Pemilu dan Pilkada 2024, Wapres mengharapkan dapat melahirkan pemimpin-pemimpin transformatif yang akan mengelola proses pembuatan kebijakan negara, baik di level nasional maupun daerah.

“Selain mengelola transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, para pemimpin kelak juga diharapkan mampu menjelmakan visi Indonesia-sentris,” ungkap Wapres.

Lebih lanjut, Wapres menjelaskan, konsep Indonesia-sentris melibatkan langkah-langkah untuk meredistribusi pembangunan agar kesejahteraan tidak hanya terfokus pada Jawa, tetapi juga daerah-daerah lainnya.

“Kita desain agar daerah-daerah tumbuh dan berkembang sesuai potensi lokal yang dimiliki. Daerah yang maju adalah fondasi bagi ekonomi nasional yang lebih inklusif dan merata,” tegasnya.

Tidak hanya dari sisi keadilan ekonomi, sambung Wapres, Indonesia-sentris juga meneguhkan Indonesia yang heterogen, baik suku, agama, ras, identitas sosial, maupun budaya.

“Saya selalu sampaikan bahwa Indonesia adalah negara “Darul Mitsaq” atau negara kesepakatan, yang dibangun atas kesadaran kolektif masyarakat yang majemuk,” tuturnya.

Dalam esensi ini, Wapres menggarisbawahi bahwa Indonesia terus menjalankan peran sebagai negara yang berdiri atas kesepakatan bersama, dengan menjaga nilai-nilai toleransi, kebangsaan, dan kebudayaan sebagai fondasi penting untuk kelangsungan kehidupan masyarakatnya yang harmonis.

“Oleh karena itu, prinsip toleransi, anti-kekerasan, komitmen kebangsaan, serta akomodatif terhadap budaya lokal dan perkembangan zaman merupakan nilai-nilai yang harus dijaga bersama,” pungkasnya.

Hadir pada acara Dialog Kebangsaan ini para Diaspora Indonesia di Shanghai yang terdiri dari mahasiswa, pengusaha, dan pekerja dari berbagai sektor.

Sementara, Wapres didampingi oleh Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, Duta Besar (Dubes) RI untuk RRT Djauhari Oratmangun, dan Istri Dubes Sih Elsiwi Handayani Oratmangun. 



www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers