Jakarta, HARIANRAKYAT -- Pemimpin dilihat dari moralitasnya, kepantasannya atau kepatutannya dalam kebijakannya bagi mengangkat harkat martabat banyak orang. Pemimpin bukan sebatas bisa memiliki kewenangan dan kekuatan melainkan juga memberikan pengajaran yang mencerahkan, pengharapan bagi hidup dan kehidupan serta menyelamatkan.
Pemimpin adalah guru yang patut diteladani yang menjadi sumber energi. Pemimpin juga memiliki kepantasan untuk mewakili banyak orang yang berani untuk belajar dan memperbaiki kesalahan masa lalu, mampu mengatasi masalah, harapan di masa kini dan menyiapkan masa depan yang lebih baik.
Selain pantas pemimpin juga benar, kebijakannya bijaksana bagi hajat hidup banyak orang. Pemimpin yang benar akan menjauhkan diri dari ketamakan, kejumawaan maupun amarah.
Dalam peribahasa Jawa dikatakan: "Melik Nggendong Lali", hasrat atau keinginan bisa berdampak lupa diri, apalagi ketamakan menguasai. Ki Ageng Suryo Mentaram mengajarkan untuk menasehati keinginan. Keinginan tatkala tercapai akan muncul keinginan keinginan baru yang menjurus kepada ketamakan.
Pemimpin tatkala kerasukan kejumawaan akan lupa, merasa di zona nyaman lupa akan keutamaan. Pemimpin itu juga berkualitas layak, yang dapat dimaknai memiliki kompetensi.
Pemimpin tabu menghalalkan cara-cara yang kontraprediktif, menyimpang apalagi mengorbankan banyak orang. Kelayakan seorang pemimpin ada pada moralitasnya dalam menjalankan keutamaannya. Layak dikatakan sebagai pemimpin yang transformatif. Pemimpin yang cengeng akan mengandalkan atau bergantung orang lain, mengeluh, menyalah nyalahkan, iri dengki, menabur kebencian dan permusuhan, tidak peka, tidak peduli dan tanpa bela rasa.
Pemimpin yang layak akan menyelamatkan, membawa pada kebaikan dan perbaikan. Mampu mencegah yang jahat berkuasa, memberi ruang bagi orang baik dan benar dan senantiasa mencerahkan. Menjadi role model, berani melakukan perbaikan dan perubahan atas berbagai hal yang keliru dan kontra produktif. Berpikir visioner, proaktif dan problem solving.
Pemimpin, kepemimpinannya "Pantas dan Benar, Layak dan Menyelamatkan" kebijakannya bijaksana bagi meningkatnya kualitas hajat hidup banyak orang.
Cdl
Kasespim Lemdiklat Polri Irjen Pol. Prof. Dr. Chrysnanda Dwilaksana, MSi.