Bandung, HARIANRAKYAT -- Mengantisipasi kenaikan harga pangan sebagai dampak dari fenomena El Nino, Pemerintah kembali melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras kepada masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan. Penyaluran bantuan pangan tersebut juga sekaligus mampu berperan sebagai unsur penekan harga beras di tingkat konsumen dan menjaga tingkat inflasi nasional.
Upaya tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang telah memutuskan untuk memperpanjang penyaluran Bantuan Pangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024. Penyaluran Bantuan Pangan di tahun 2024 ini merupakan kelanjutan penyaluran Bantuan Pangan yang sudah dilakukan sejak tahun 2023.
“Program ini adalah program untuk mengantisipasi El Nino, di mana kemarin di Pontianak, Kalsel, Kalbar, penanaman padi itu mundur 3 bulan dan di Jawa ini mundur rata-rata 2 bulan. Sehingga bantuan pangan ini sangat diperlukan. Dan tadi masyarakat yang bertemu wicara menyatakan kebutuhannya dan sebagian besar adalah mereka yang tidak punya penghasilan tetap sehingga program 10 kg (beras) merupakan kebutuhan mereka yang besarnya bisa 25 sampai 40 kg (beras) per bulan. Jadi ini cukup signifikan,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara Temu Wicara dengan 100 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di wilayah Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jumat (19/01).
Secara nasional, jumlah penerima bantuan mengalami kenaikan dari sebelumnya di tahun 2023 sebanyak 21,3 juta PBP menjadi 22 juta PBP pada tahun 2024 sesuai dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Untuk Provinsi Jawa Barat, Bantuan Pangan pada tahun 2023 telah disalurkan kepada 4.312.713 PBP, sedangkan di tahun 2024 alokasi Bantuan Pangan mencapai sebanyak 4.445.601 PBP. Sementara itu, total alokasi Bantuan Pangan beras untuk Kota Bandung di tahun 2023 mencapai 106.065 PBP dan untuk tahun 2024 menjadi sebanyak 109.333 PBP.
Dalam kegiatan Temu Wicara tersebut, selain menyerahkan Bantuan Pangan secara simbolis, Menko Airlangga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan para penerima bantuan yang hadir terkait dampak positif penyaluran bantuan dalam pemenuhan kebutuhan beras masyarakat setiap bulannya. Menko Airlangga kemudian juga menyaksikan langsung proses penyaluran bantuan beras kepada masyarakat.
Terkait dengan kualitas beras yang disalurkan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung menghadirkan mobil inovasi berupa mini lab yang dapat digunakan untuk pengujian kualitas bahan pangan. Menko Airlangga juga diperlihatkan langsung mengenai proses pemeriksaan bahan pangan beras yang disalurkan. Dengan adanya pemeriksaan tersebut, bahan pangan yang disalurkan kepada masyarakat dapat lebih dipastikan kualitas dan keamanannya.
Di hadapan awak media, Menko Airlangga menyampaikan bahwa program tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terkait kebutuhan stok beras, Menko Airlangga juga menyatakan bahwa BULOG mempunyai cadangan yang cukup untuk menjalankan program ini.