UI Tanamkan Toleransi Beragama melalui Seminar dan Diskusi Kelompok 

FOTO : Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menggelar seminar dan focus group discussion mengenai toleransi beragama kepada siswa MAN 10 Jakarta, pada Sabtu (24/8).

Puji Harpa

Jakarta, HARIANRAKYAT — Keanekaragaman merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia berasal dari ras, suku, budaya, bahasa, dan agama yang beragam. Penanaman nilai toleransi sejak dini menjadi penting untuk memelihara persatuan dan kesatuan antar komponen anak bangsa.

Untuk itu Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menggelar seminar dan focus group discussion mengenai toleransi beragama kepada siswa MAN 10 Jakarta, pada Sabtu (24/8).

Kegiatan ini mengusung tema “Pembekalan Nilai-nilai Toleransi Beragama kepada Siswa MAN 10 Jakarta Barat” dengan berfokus pada dua mata acara, yaitu seminar dan focus group discussion.

Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh siswa MAN 10 Jakarta. Kemudian, dilanjutkan sambutan dari Kepala MAN 10 Jakarta, Dra. Rahmi Indriani, yang menyampaikan bahwa moderasi beragama sangat penting  diterapkan sedari dini. 

Dalam materi Seminar yang dibawakan oleh  Dr. Naupal, Dosen Ilmu Filsafat UI sekaligus Ketua Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, ditegaskan kembali bahwa toleransi bukan hanya untuk menjaga kerukunan antar warga negara, tapi juga perintah Allah dalam Al-Qur’an.

Ayat-ayat toleransi seringkali kurang mendapat perhatian, dibandingkan dengan ayat ayat jihad. Oleh sebab itu, ayat-ayat  toleransi perlu dipopulerkan, sedangkan ayat-ayat jihad perlu dipahami secara utuh dan tidak boleh terlepas dari konteks dan latar belakang diturunkannya.

Hal ini supaya ayat-ayat tersebut tidak disalahartikan hingga berpotensi menimbulkan kekerasan. Dosen yang mengajar Filsafat Islam tersebut turut menulis sebuah buku elektronik (ebook) berjudul “Ayat-ayat Toleransi” yang dibagikan secara gratis kepada 40 siswa yang hadir.  

Setelah materi diberikan, siswa diajak untuk berefleksi dalam sesi focus group discussion. Dalam sesi ini, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk saling berdiskusi dan bertukar pendapat.

Pada akhir sesi, tiap kelompok memaparkan pemaknaan mereka terhadap toleransi dan menawarkan sebuah inovasi untuk diterapkan dalam lingkungan sekolah.

Rifqy,  salah satu siswa, mengungkapkan keinginannya untuk menerapkan toleransi dengan lebih sensitif terhadap isu diskriminasi di lingkungan sekitarnya. 

Melalui materi toleransi yang diberikan Tim PPM UI, Rahmi berharap siswa MAN 10 Jakarta punya bekal pengetahuan dan pengalaman sebagai warga negara yang baik.

“Kita harus mampu menjadi orang-orang yang menggunakan keberagaman ini sebagai potensi untuk membangun bangsa dan negara,” ujarnya. 



www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers