Won008

Jakarta, HARIAN RAKYAT - Mantan Wakapolri Komjen Purn Oegroseno mengaku sedih dengan sebutan Partai Coklat (Parcok) yang selama ini melekat pada institusi Polri.

"Kami purnawirawan sedih dengan istilah itu, tidak ada itu Parcok, yang ada institusi Polri,"  demikian ditegaskan Oegroseno dalam Dialog Kebangsaan LIRANEWS di Jakarta, Selasa (14/10/2025) bertajuk "Reformasi Polri: Pengayom Rakyat atau Pelindung Oligarki"??

Dialog Kebangsaan LIRANEWS kali ini juga dihadiri Dosen Unas dan Pengamat Militer, Selamat Ginting dan Pengamat Kebijakan Publik, Sofyan Said.

Menurut Oegroseno, perjalanan Polri saat ini sudah sangat jauh melenceng dari zaman dulu. Oegroseno kemudian mencontohkan bagaimana saat ia masih berstatus perwira remaja masih rajin menggunakan transportasi umum. Kala itu, ia masih berdinas di Polda Metro Jaya. 

"Saya selalu naik bis kalau mau ke kantor dan itu hal biasa. Sekarang agak sulit menemukan anggota Polri yang naik transportasi umum," kata Oegroseno.

Akibatnya, sambung mantan Kapolda Sumut, ini kedekatan kepada masyarakat umum menjadi barang istimewa. Ada jarak yang tercipta antara anggota Polri dengan rakyat.

"Ini harus dikembalikan agar kesan mengayomi dan melindungi bisa kembali dirasakan masyarakat," ujarnya.

Pembenahan semacam itulah yang menurut Oegroseno sangat penting dilakukan institusi Polri. Jika hal itu sudah dilakukan maka stigma negatif Parcok akan bisa dihilangkan.   ***



www.harianrakyat.com
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers